Hadits

Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Kadangkala, dalam memahami Al-Qur’an dibutuhkan adanya suatu penjelasan untuk membenarkan isi kandungan tersebut, salah satunya dengan merujuk kepada Hadits Nabi. Tanpa adanya penjelasan dari hadits nabi, maka Al-Qur’an akan dipahami oleh setiap orang sesuai dengan hawa nafsu.

Disini, kita dapat menyimpulkan betapa pentingnya kedudukan hadits. Demikian itulah para ulama terdahulu berjuang dalam menjaga hadits yang telah diwarisi dari para pendahulu melalui mata rantai yang panjang dari Rasulullah kepada para sahabat beliau hingga menjalur kepada tabi’in, tabi’ut tabi’in. Atas kegigihan dan semangat para ulama hadits, mereka bukukan dalam suatu karya-karya, hingga akhirnya sampailah hadits tersebut kepada kita sebagaimana kondisi saat ini, ditambah berbagai fasilitas yang memudahkan kita untuk mengakses dan mempelajari hadits-hadits tersebut dengan mudah.

Hadits-hadits yang tercantum di didalam artikel ini merujuk kepada salah satu buku yang di tulis oleh Ustadz Said Yai bin Imanul Huda, Lc. M.A. dengan judul “Mudah Menghafal 100 Hadits”.

Setiap hadits disertai berbagai potongan hadits dan arti, serta penjelasan hadits untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi kandungan hadits tersebut. Sehingga para pembaca tidak hanya dituntut untuk memahami secara tekstual melainkan dipadu dengan pemahaman kontekstual. 

Pesan penulis buku, Ustadz Said Yai bin Imanul Huda bagi para penghafal dan pendidik

Kiat Mudah menghafal hadits

  1. Berusaha untuk menjaga keikhlasan. Karena hal ini merupakan salah satu yang dapat bernilai ibadah di hadapan Allah. Dan amalan ibadah tidak akan diterima kecuali bagi orang yang mengerjakannya dengan ikhlas untuk Allah dan mengikuti petunjuk Rasul-Nya
  2. Berusaha memperbanyak hafalan Al-Qur’an. Dengan hal itu dapat membuat suatu kebiasaan dan mempermudah untuk menghafal hadist pula, Insyaa Allah
  3. Berusaha memberi target dalam setiap menghafal hadits. Artikel ini juga bertujuan bagi para pembaca agar memiliki target dalam menghafal (sesuai kemampuan masing-masing)
  4. Sempatkan diri pula untuk muraja’ah hafalan tersebut. Yakni dengan mencari satu hari tertentu untuk menghafal ulang terhadap hadits yang telah dihafal.

Kiat Mudah Mengajarkan dan Menghafalkan Hadits Kepada Peserta Didik

  1. Sebagai pendidik, mari berusaha menjaga keihklasan. Karena mengajarkan hadits termasuk perbuatan yang mulia. Diantara kemuliaan tersebut adalah mewariskan salah satu warisan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
  2. Menghafal hadits-hadits yang ingin diajarkan, begitu pula dengan terjemahannya.
  3. Bersabar melebihi kesabaran seluruh muridnya dalam menghafalkan hadits
  4. Menggunakan metode yang menyenangkan agar meningkatkan rasa antusias murid. Selain itu dapat menggunakan reward jika perlu. Reward tersebut diperoleh dari berbagai cara, seperti: Kuis/perlombaan, tampil di depan kelas, memberi penghargaan yang sudah menghafal. Namun tetaplah pada porosnya, untuk tetap fokus dan berkonsentrasi dalam menghafal. Tidak sampai bermain-main sehingga tidak memperhatikannya (tetap mengkondisikan).
  5. Memuroja’ah hafalan yang telah dihafal, baik secara kolektif maupun personal.

Semoga Allah memberikan kita kemudahan untuk menghafal hadits-hadits Nabi dengan baik dan benar, agar dapat mengimplementasikannya di dalam kehidupan sehari-hari.


Catatan:
Adapun sistematika penghafalannya terbagi menjadi beberapa tingkatan -yang insyaaAllah akan kami susun secara bertahap- dan memuat hingga 100 hadits. Fungsi dari tingkatan ini hanya mempermudah pembagian dari 100 hadits untuk digunakan diberbagai kelas sesuai kebutuhan (jika ingin digunakan dalam suatu skema pembelajaran). Namun jika hanya ingin sebagai bekal pribadi untuk menghafal, kami sarankan untuk mengakses secara keseluruhan.

Daftar Pustaka:
Huda, Said Yai bin Imanul. 2015. Mudah Menghafal Hadits. Jakarta: Darus Sunnah