Materi Pembelajaran

Kutab Harun Ar Rasyid Surakarta memiliki beberapa materi pembelajaran yang diterapkan. Secara garis besar terdapat 2 komponen, yakni Al-Qur’an dan Iman. Sementara dalam aplikasinya cenderung mengutamakan adab dan akhlak sebelum ilmu. Dan materi ini tidak terlepas dari kurikulum yang diterapkan, yakni kurikulum Iman dan kurikulum Al-Qur’an.

Al-Qur’an

Al-Qur’an di Kuttab Harun Ar Rasyid Surakarta merupakan salah satu muatan pokok yang terbagi menjadi beberapa sub materi pembelajaran serta disesuaikan dengan jenjang (tingkatan) kelasnya. Secara umum muatan materi Al-Qur’an memuat:

  1. Tilawah
  2. Tahfidz (Menghafal dan Muroja’ah) 
  3. Penunjang, berupa: Kitabah (Bagi Kuttab Awwal 1 s/d Qonuni 1), Matan Tuhfatul Athfal, Khot, Imla, Menyalin Al-Qur’an (Bagi Qonuni 1 s/d 4)

Iman

Materi Iman di Kuttab Harun Ar Rasyid Surakarta lebih berorientasi pada materi-materi yang sifatnya penting dan eksplisit. Karena sistematika pembelajarannya menggunakan model tematik (memadukan berbagai materi secara utuh dan membuat pembelajaran lebih terpadu, bermakna dan mudah dipahami oleh santri). Dan juga materi-materi yang diajarkan tidak terlepas dari sumber ajaran Islam, yakni Al-Qur’an dan Sunnah sebagai acuan dan tolok ukur dari segi kelayakan.
Adapun muatan yang ditekuni secara umum di Kuttab Harun Ar Rasyid Surakarta ini memuat:

  1. Materi Pokok; merupakan materi yang sangat diutamakan (prioritas) dalam pembelajaran. Dari sinilah, para santri diharapkan dapat membentuk keimanan dan karakter (Akhlakul Karimah) mereka yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Membentuk keimanan kepada Allah dan berakhlak mulia bagi diri sendiri, kedua orangtua, hingga dalam berinteraksi kepada masyarakat.
    Materi pokok ini mencakup: Iman, Aqidah.
  2. Murofaqot; merupakan materi yang digunakan sebagai sarana dalam mengetahui ilmu-ilmu secara umum hingga spesifik.
    Murofaqot ini mencakup: Bahasa (Indonesia dan Arab), IPS, IPA, Adab, Fiqh, Matematika.
  3. Penunjang; merupakan materi pembelajaran yang mencakup berbagai keterampilan (Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik) seperti olahraga, lifeskill,  dan sebagainya.

Sama halnya dengan pembelajaran Al-Qur’an, pemberian materi pokok disesuaikan dengan jenjang kelas yang diemban oleh santri, baik dari Kuttab Awwal 1 hingga Qonuni 4.
Selain itu, dalam pengambilan materi (umum atau khusus) diperlukan adanya seleksi (musyawarah), baik antara ustadz sebagai pendidik dengan koordinator Al-Qur’an maupun Iman guna melakukan peninjauan validitas dan kelayakan setidaknya diukur dari 2 sisi: rujukan (adanya landasan dari Al-Qur’an dan Sunnah), daya pemahaman santi (kelayakan dalam penerapan).